TESTIMONI PENDERITA OSTEOPOROSIS :
__
Trubus 475 – Juni 2009
Dari rumah di Sarijadi kotamadya Bandung, Jawa Barat, Sintawati berjalan kaki sejauh 7 km. Itulah aktivitas perempuan 45 tahun setiap akhir pekan dalam setahun terakhir. Dua tahun silam, berjalan kaki 100 meter saja, siksaan berat bagi Sinta.
Maklum, Sintawati memang menderita osteoporosis alias kondisi tulang rapuh atau keropos. Ia merasakan gejala penyakit itu pada suatu pagi di pertengahan Maret 2006. Ketika hendak jongkok sakit luar biasa di bagian lutut tiba-tiba mendera. Di telapak kaki hingga pinggang, ia merasakan nyeri hebat, pegal dan linu. Peristiwa itu berulang-ulang Untuk mengurangi rasa sakit. Sintawati mengoleskan obat gosok yang banyak beredar di pasaran.
Empat bulan kernudian, rasa sakit kian tak tertahankan. Itu yang mendorong Sintawati mengkonsumsi herbal China. Berharap sembuh, ia disiplin mengkonsumsi 3 gelas ramuan itu sehari. Namun, pada Oktober 2006, atau 3 bulan setelah rutin minum ramuan itu Sintawati menghentikan terapi. ”Tak ada kemajuan berarti,” kata ibu 2 anak Itu. Malahan intensitas sakit kian meningkat. Suatu hari ia menggerakkan kaki perlahan. Saat meraba kaki kiri, lutut terasa kosong. Tempurung lutut bisa dipindah pindahkan seperti bola, tutur Sinta.
Tulang beradu
Makin hari keadaan Sintawati kian parah. Untuk bangun usai duduk atau berbaring, ia harus merambat terlebih dahulu. Pada kondisi itu, Sinta memeriksakan diri ke sebuah klinik khusus tulang. Saat itulah dokter mendiagnosis ia menderita osteoporosis.
Obat-obatan yang mengandung nimesulide rutin dikonsumsi 3 kali sehari. Namun, kesembuhan belum juga datang. Pada Juni 2007, ketika Sintawati hendak pergi ke Pasar Baru, berjarak 4 km dari rumah, baru saja berjalan 200 m mendadak terdengar bunyi ”kruk”. Itu bunyi tulang beradu. Seketika Sintawati lunglai tak berdaya sehingga terjatuh.
Mualim, suami, membawa Sintawati ke dokter. Dokter menyarankan agar Sintawati menjalani operasi pembersihan kapur di bagian sendi yang kerap memicu sakit. Biayanya Rp. 32 juta. Hero memilih menghubungi seorang kerabat di Shenzhen, China. Kerabat di Asia timur itu menyarankan terapi pijat. Sintawati memang dapat tidur nyenyak usai pemijatan.
Namun, rasa sakit masih kerap menyambangi. Sintawati menggunakan penopang kaki setiap kali berjalan. Menurut dr Maria Theresia Kamadi, M.S. penyakit pengeroposan tulang terjadi akibat osteoponia yaitu kondisi massa tulang menurun.
Penyebabnya? Pada osteoporosis pascamenopause, kekurangan hormon estrogen menjadi pemicu. Estrogen -hormon utama yang dihasilkan indung telur- berperan mengangkut kalsium ke tulang. Risiko kaurn perempuan 2 kali lebih besar ketimbang pria. Malahan hasil studi lembaga kesehatan dunia WHO menunjukkan perempuan beresiko osteoporosis 4 kali lebih besar daripada pria. Sebab, massa tulang pria 15-20% lebih tinggi daripada perempuan.
Pulih
Dua tahun sudah Sintawati terbelenggu osteoporosis. Pada 25 Juli 2008, Senjaya, keponakannya, mengunjungi mantan koki itu dan menyarankan konsumsi ekstrak teripang, Keesokan hari mulailah Sintawati mengkonsumsi 2 sendok makan ekstrak teripang 3 kali sehari. “Saat itu badan rasanya enak,” kata Sintawati. Selang 2-3 hari kemudian Sintawati bisa tidur lelap.
Perubahan lain, ia mampu menaiki 12 anak tangga di rumahnya. Itu terjadi 2 bulan setelah rutin mengkonsumsi ekstrak teripang. Malah berikutnya la bisa berjalan sejauh 7 km.
Menurut Prof. Dr. Ridzwan Hashim dari Universitas Kebangsaan Malaysia, teripang mengandung 86% protein yang mudah diuraikan menjadi pepsin. Dari jumlah itu sekitar 80% berupa kolagen. Kolagen merupakan pengikat jaringan dalam pertumbuhan tulang dan sendi. Dalam pertumbuhan tulang, suplemen kalsium saja tidak cukup lantaran tulang terdiri dari kalsium fosfat dan kolagen sebagai pengisi. Tanpa kolagen tulang menjadi rapuh dan mudah pecah. Sebaliknya, bila tanpa kalsium, tulang makin kenyal seperti karet.
Glukosamin adalah komponen dasar dalam kartilage di persendian. Kartilage terdiri dari sejumlah serat protein kolagen. Teripang kaya senyawa glukosamin. Selain itu kondroitin sulfat juga terdapat dalam teripang Senyawa itu memperkokoh tulang dan mencegah pengeroposan sendi pembuat radang. Senyawa denaturasi protein itu membangun kembali tulang rawan, pembentuk sendi yang terkikis akibat kecelakaan, benturan. dan kelebihan bobot badan. Persis seperti tulang Sintawati yang kini kokoh menopang hari-harinya.(Faiz Yajri)
apa itu osteoporosis ?
Osteoporosis berarti “tulang keropos”, adalah suatu kemunduran kondisi tulang dengan berkurangnya kepadatan mineral, massa, dan kekuatan tulang. Hal ini berakibat pada tipisnya tulang dan kemungkinan terjadinya keretakan.
Gejala Osteoporosis Gejala awal osteoporosis bisa dari tidak begitu terasa sampai pada nyeri punggung.
Gejala tingkat lanjut osteoporosis antara lain turunnya berat badan, perubahan bentuk tulang belakang (bongkok, berpunuk), keretakan pinggul/ lengan/pergelangan tangan, diikuti dengan rasa sakit ringan sampai pada rasa sakit yang sangat, dan mendadak sakit pada tulang belakang.
Test Kepadatan Tulang untuk mengetahui Osteoporosis
Metode test yang terpercaya saat ini adalah DEXA
(Dual Energy X-ray Absorptiometry). Cara ini lebih aman karena rendah radiasi.
2. “Osteomark-NXT test”, cara ini dengan mengukur kadar
“cross-linked N-telopeptide of Type I” dalam kolagen, yaitu senyawa dalam tulang yang terpecah ke dalam urine.
Proses Terjadinya Osteoporosis Apa yang menyebabkan tulang dapat kehilangan kadar/ kepadatan mineral?
Bagian tubuh manakah yang paling menderita akibat osteoporosis?
Tulang tersusun dari jaringan-jaringan yang secara terus-menerus mengalami kerusakan dan selalu memperbarui pada tingkat sel. Pengobatan konvensional hanya memperhatikan pada sebab diet kekurangan kalsium dan kemunduran estrogen setelah menopause.
Tetapi metabolisme tulang sangatlah kompleks, melibatkan berbagai nutrisi termasuk vitamin D, K, B6, B12, asam folat, dan mineral-mineral ( Boron, Magnesium, dan Fosfor serta Kalsium.Estrogen sering mengalihkan betapa pentingnya progesteron pada perlakuan dan pencegahan osteoporosis. Meskipun estrogen mengatur “osteoclast” (sel-sel tulang
khusus yang menghilangkan bagian tulang mati dikarenakan kekurangan mineral), progesteron mempengaruhi pembentukan sel-sel tulang, yang disebut “osteoblast” yang melibatkan kalsium, magnesium, dan fosfor dari darah untuk mengganti massa tulang yang hilang. Kombinasi dari nutrisi dan hormon inilah yang membentuk sistem penanggulangan dan pencegahan osteoporosis.
Osteoporosis dapat terjadi di mana saja pada susunan tengkorak kita, tetapi paling sering pada tulang belakang, pinggul, dan rusuk. Bagian inilah yang paling berat menanggung berat badan, oleh karena itiu seiring dengan bertambahnya usia (lanjut) timbul rasa sakit, berubah bentuk, dan kemungkinan terjadi keretakan.
Penyebab Osteoporosis dari dalam tubuhMassa tulang secara normal berkurang 1.5% – 2% per tahun baik pada pria maupun wanita setelah usia 40 tahun. Tetapi kaum wanita umumnya mempunyai risiko yang lebih besar untuk terkena osteoporosis karena secara
alami ukuran / massa tulang dan otot kaum wanita lebih kecil daripada kaum pria.
Sekitar 1 dari 4 wanita menderita osteoporosis setelah menopause, sebagaian lagi karena berkurangnya progesteron sebelelum masa menopause dan menurunnya estrogen setelah masa menopause.Pada kaum pria osteoporosis kejadiannya lebih sering ditemukan pada pecandu alkohol, obat-obat terlarang, dan penderita hipertiroid.
Penyebab Osteoporosis karena pola makanProtein penting bagi kesehatan, tetapi kelebihan asupan protein secara kimiawi dapat mengarah pada osteoporosis seiring bertambahnya usia. Tulang berada pada kondisi terbaik dalam tubuh yang sedikit alkali, sehingga pada
saat banyak mengkonsumsi protein hewani tubuh menjadi bersifat asam. Selanjutnya tubuh akan menangkal ke-asam-an tersebut dengan cara menarik mineral alkali dari dalam tulang, misalnya kalsium.
Selain protein hewani, hal yang sama juga berlaku pada pemanis buatan, gula halus, minuman ringan (softdrink – mengandung kadar fosfat yang tinggi, sehingga menggangu kesetimbangan mineral dalam dalam tubuh), dan kurangnya asupan sayuran hijau (sayuran hijau banyak mengandungvitamin dan mineral).
Nutrisi yang perlu untuk Osteoporosis Perbanyak makan yang mengandung kalsium dan mineral lainnya, misalnya produk susu, keju, buah dan sayur (bayam, brokoli, kobis/kol, dan juga teh hijau, dll).
Produk olahan dari kedelai, dengan kandungan isoflavon-nya (tahu, tempe, susu kedelai) juga baik untuk tulang terutama bagi yang sudah masuk masa menopause.
Apel mengandung flavonoid unik yang disebut floridzin
dapat mencegah osteoporosis yang berkaitan dengan masa menopause.
Makanan yang perlu dihindari / dikurangi :Kopi, daging, softdrink, pemanis buatan, gula halus.
Trubus 475 – Juni 2009
Dari rumah di Sarijadi kotamadya Bandung, Jawa Barat, Sintawati berjalan kaki sejauh 7 km. Itulah aktivitas perempuan 45 tahun setiap akhir pekan dalam setahun terakhir. Dua tahun silam, berjalan kaki 100 meter saja, siksaan berat bagi Sinta.
Maklum, Sintawati memang menderita osteoporosis alias kondisi tulang rapuh atau keropos. Ia merasakan gejala penyakit itu pada suatu pagi di pertengahan Maret 2006. Ketika hendak jongkok sakit luar biasa di bagian lutut tiba-tiba mendera. Di telapak kaki hingga pinggang, ia merasakan nyeri hebat, pegal dan linu. Peristiwa itu berulang-ulang Untuk mengurangi rasa sakit. Sintawati mengoleskan obat gosok yang banyak beredar di pasaran.
Empat bulan kernudian, rasa sakit kian tak tertahankan. Itu yang mendorong Sintawati mengkonsumsi herbal China. Berharap sembuh, ia disiplin mengkonsumsi 3 gelas ramuan itu sehari. Namun, pada Oktober 2006, atau 3 bulan setelah rutin minum ramuan itu Sintawati menghentikan terapi. ”Tak ada kemajuan berarti,” kata ibu 2 anak Itu. Malahan intensitas sakit kian meningkat. Suatu hari ia menggerakkan kaki perlahan. Saat meraba kaki kiri, lutut terasa kosong. Tempurung lutut bisa dipindah pindahkan seperti bola, tutur Sinta.
Tulang beradu
Makin hari keadaan Sintawati kian parah. Untuk bangun usai duduk atau berbaring, ia harus merambat terlebih dahulu. Pada kondisi itu, Sinta memeriksakan diri ke sebuah klinik khusus tulang. Saat itulah dokter mendiagnosis ia menderita osteoporosis.
Obat-obatan yang mengandung nimesulide rutin dikonsumsi 3 kali sehari. Namun, kesembuhan belum juga datang. Pada Juni 2007, ketika Sintawati hendak pergi ke Pasar Baru, berjarak 4 km dari rumah, baru saja berjalan 200 m mendadak terdengar bunyi ”kruk”. Itu bunyi tulang beradu. Seketika Sintawati lunglai tak berdaya sehingga terjatuh.
Mualim, suami, membawa Sintawati ke dokter. Dokter menyarankan agar Sintawati menjalani operasi pembersihan kapur di bagian sendi yang kerap memicu sakit. Biayanya Rp. 32 juta. Hero memilih menghubungi seorang kerabat di Shenzhen, China. Kerabat di Asia timur itu menyarankan terapi pijat. Sintawati memang dapat tidur nyenyak usai pemijatan.
Namun, rasa sakit masih kerap menyambangi. Sintawati menggunakan penopang kaki setiap kali berjalan. Menurut dr Maria Theresia Kamadi, M.S. penyakit pengeroposan tulang terjadi akibat osteoponia yaitu kondisi massa tulang menurun.
Penyebabnya? Pada osteoporosis pascamenopause, kekurangan hormon estrogen menjadi pemicu. Estrogen -hormon utama yang dihasilkan indung telur- berperan mengangkut kalsium ke tulang. Risiko kaurn perempuan 2 kali lebih besar ketimbang pria. Malahan hasil studi lembaga kesehatan dunia WHO menunjukkan perempuan beresiko osteoporosis 4 kali lebih besar daripada pria. Sebab, massa tulang pria 15-20% lebih tinggi daripada perempuan.
Pulih
Dua tahun sudah Sintawati terbelenggu osteoporosis. Pada 25 Juli 2008, Senjaya, keponakannya, mengunjungi mantan koki itu dan menyarankan konsumsi ekstrak teripang, Keesokan hari mulailah Sintawati mengkonsumsi 2 sendok makan ekstrak teripang 3 kali sehari. “Saat itu badan rasanya enak,” kata Sintawati. Selang 2-3 hari kemudian Sintawati bisa tidur lelap.
Perubahan lain, ia mampu menaiki 12 anak tangga di rumahnya. Itu terjadi 2 bulan setelah rutin mengkonsumsi ekstrak teripang. Malah berikutnya la bisa berjalan sejauh 7 km.
Menurut Prof. Dr. Ridzwan Hashim dari Universitas Kebangsaan Malaysia, teripang mengandung 86% protein yang mudah diuraikan menjadi pepsin. Dari jumlah itu sekitar 80% berupa kolagen. Kolagen merupakan pengikat jaringan dalam pertumbuhan tulang dan sendi. Dalam pertumbuhan tulang, suplemen kalsium saja tidak cukup lantaran tulang terdiri dari kalsium fosfat dan kolagen sebagai pengisi. Tanpa kolagen tulang menjadi rapuh dan mudah pecah. Sebaliknya, bila tanpa kalsium, tulang makin kenyal seperti karet.
Glukosamin adalah komponen dasar dalam kartilage di persendian. Kartilage terdiri dari sejumlah serat protein kolagen. Teripang kaya senyawa glukosamin. Selain itu kondroitin sulfat juga terdapat dalam teripang Senyawa itu memperkokoh tulang dan mencegah pengeroposan sendi pembuat radang. Senyawa denaturasi protein itu membangun kembali tulang rawan, pembentuk sendi yang terkikis akibat kecelakaan, benturan. dan kelebihan bobot badan. Persis seperti tulang Sintawati yang kini kokoh menopang hari-harinya.(Faiz Yajri)
apa itu osteoporosis ?
Osteoporosis berarti “tulang keropos”, adalah suatu kemunduran kondisi tulang dengan berkurangnya kepadatan mineral, massa, dan kekuatan tulang. Hal ini berakibat pada tipisnya tulang dan kemungkinan terjadinya keretakan.
Gejala Osteoporosis Gejala awal osteoporosis bisa dari tidak begitu terasa sampai pada nyeri punggung.
Gejala tingkat lanjut osteoporosis antara lain turunnya berat badan, perubahan bentuk tulang belakang (bongkok, berpunuk), keretakan pinggul/ lengan/pergelangan tangan, diikuti dengan rasa sakit ringan sampai pada rasa sakit yang sangat, dan mendadak sakit pada tulang belakang.
Test Kepadatan Tulang untuk mengetahui Osteoporosis
Metode test yang terpercaya saat ini adalah DEXA
(Dual Energy X-ray Absorptiometry). Cara ini lebih aman karena rendah radiasi.
2. “Osteomark-NXT test”, cara ini dengan mengukur kadar
“cross-linked N-telopeptide of Type I” dalam kolagen, yaitu senyawa dalam tulang yang terpecah ke dalam urine.
Proses Terjadinya Osteoporosis Apa yang menyebabkan tulang dapat kehilangan kadar/ kepadatan mineral?
Bagian tubuh manakah yang paling menderita akibat osteoporosis?
Tulang tersusun dari jaringan-jaringan yang secara terus-menerus mengalami kerusakan dan selalu memperbarui pada tingkat sel. Pengobatan konvensional hanya memperhatikan pada sebab diet kekurangan kalsium dan kemunduran estrogen setelah menopause.
Tetapi metabolisme tulang sangatlah kompleks, melibatkan berbagai nutrisi termasuk vitamin D, K, B6, B12, asam folat, dan mineral-mineral ( Boron, Magnesium, dan Fosfor serta Kalsium.Estrogen sering mengalihkan betapa pentingnya progesteron pada perlakuan dan pencegahan osteoporosis. Meskipun estrogen mengatur “osteoclast” (sel-sel tulang
khusus yang menghilangkan bagian tulang mati dikarenakan kekurangan mineral), progesteron mempengaruhi pembentukan sel-sel tulang, yang disebut “osteoblast” yang melibatkan kalsium, magnesium, dan fosfor dari darah untuk mengganti massa tulang yang hilang. Kombinasi dari nutrisi dan hormon inilah yang membentuk sistem penanggulangan dan pencegahan osteoporosis.
Osteoporosis dapat terjadi di mana saja pada susunan tengkorak kita, tetapi paling sering pada tulang belakang, pinggul, dan rusuk. Bagian inilah yang paling berat menanggung berat badan, oleh karena itiu seiring dengan bertambahnya usia (lanjut) timbul rasa sakit, berubah bentuk, dan kemungkinan terjadi keretakan.
Penyebab Osteoporosis dari dalam tubuhMassa tulang secara normal berkurang 1.5% – 2% per tahun baik pada pria maupun wanita setelah usia 40 tahun. Tetapi kaum wanita umumnya mempunyai risiko yang lebih besar untuk terkena osteoporosis karena secara
alami ukuran / massa tulang dan otot kaum wanita lebih kecil daripada kaum pria.
Sekitar 1 dari 4 wanita menderita osteoporosis setelah menopause, sebagaian lagi karena berkurangnya progesteron sebelelum masa menopause dan menurunnya estrogen setelah masa menopause.Pada kaum pria osteoporosis kejadiannya lebih sering ditemukan pada pecandu alkohol, obat-obat terlarang, dan penderita hipertiroid.
Penyebab Osteoporosis karena pola makanProtein penting bagi kesehatan, tetapi kelebihan asupan protein secara kimiawi dapat mengarah pada osteoporosis seiring bertambahnya usia. Tulang berada pada kondisi terbaik dalam tubuh yang sedikit alkali, sehingga pada
saat banyak mengkonsumsi protein hewani tubuh menjadi bersifat asam. Selanjutnya tubuh akan menangkal ke-asam-an tersebut dengan cara menarik mineral alkali dari dalam tulang, misalnya kalsium.
Selain protein hewani, hal yang sama juga berlaku pada pemanis buatan, gula halus, minuman ringan (softdrink – mengandung kadar fosfat yang tinggi, sehingga menggangu kesetimbangan mineral dalam dalam tubuh), dan kurangnya asupan sayuran hijau (sayuran hijau banyak mengandungvitamin dan mineral).
Nutrisi yang perlu untuk Osteoporosis Perbanyak makan yang mengandung kalsium dan mineral lainnya, misalnya produk susu, keju, buah dan sayur (bayam, brokoli, kobis/kol, dan juga teh hijau, dll).
Produk olahan dari kedelai, dengan kandungan isoflavon-nya (tahu, tempe, susu kedelai) juga baik untuk tulang terutama bagi yang sudah masuk masa menopause.
Apel mengandung flavonoid unik yang disebut floridzin
dapat mencegah osteoporosis yang berkaitan dengan masa menopause.
Makanan yang perlu dihindari / dikurangi :Kopi, daging, softdrink, pemanis buatan, gula halus.
_
kontak: 031-815 22366 (flexi)
atau: 031- 40 277 525 (lokal dan smartfren)
atau pin BB : 277 D9F9 2
kontak: 031-815 22366 (flexi)
atau: 031- 40 277 525 (lokal dan smartfren)
atau pin BB : 277 D9F9 2